Langsung ke konten utama

PMII (Aku), dan Mahasiswa Baru?

 Oleh Shinigami*

PMII yakni kepanjangan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang lahir pada tahun 1960. Adalah organisasi mahasiswa yang bersifat ekstra di kampus, Ormek yang satu ini memiliki julukan biru-kuning yang diambil dari logo kebanggaan yang berwarna biru dan kuning.

Begitupun untaian terimakasih yang tidak sekedar dalam ucapan namun juga pengabdian kepada sahabat senioritas (lebih dulu berproses) yang membimbing, mendidik dan memberikan doktrinasi. Sehingga saya dapat mengenal suatu organisasi yang berbasis ahlus sunnah waljama'ah. Toh, meskipun juga doktrin yang dititahkan oleh sahabat senioritas tersebut kurang masuk akal.

Perkenalan pertama saya dengan Ormek PMII berawal dari ajakan teman yang memberikan secarik kertas kepada saya. Ya, saya diajak. Sebagai siswa yang baru memperoleh gelar Maha, saya menanggapinya dengan biasa saja. 

Selanjutnya saya pun mencari sahabat senioritas yang terlihat bijaksana dalam berucap dan sikap keagungannya, tentu juga mengikuti Ormek PMII. Alasannya yaitu untuk mengajukan suatu pertanyaan yang tiba-tiba terbesit hadir didalam pikiran. Pertanyaannya adalah "kebenaran PMII itu apa? " kira-kira seperti itu.

Adapun harapan saya untuk mendapatkan sebuah jawaban yang bisa membuat saya semangat untuk menggeluti Ormek PMII adalah 'nihil', dari sahabat-sahabat senioritas yang saya beri pertanyaan ternyata geleng-geleng kepala, hehehe. Namun entah kenapa hati nurani kecil saya seakan akan ada yang menarik untuk mendaftar dan mengikuti Ormek tersebut. 


Akhirnya saya mengikuti MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) di MAPABA inilah saya sadar bahwa suatu organisasi apapun itu mempunyai esensi dan eksistensinya masing-masing. Bukan status Ormeknya yang bermasalah namun oknum-oknumnya yang terkadang membuat stigma negatif sehingga menghindari arti positif terhadap Ormek yang dimaksud. 

Di MAPABA inilah saya banyak menjumpai hal baru, terutama ilmu, pengetahuan dan teman-teman dari berbagai kalangan, suku, ras, strata sosial dan kulturisme. Yang berbaur bersama menjadi suatu ikatan kuat dalam satu wadah bernama PMII. 

Lebih lanjut dalam tulisan ini saya tidak akan membahas jawaban dari pengajuan pertanyaan kepada sahabat senioritas. Bukan pula untuk mengajak kepada teman-teman siswa yang baru menyandang gelar maha untuk mengikuti organisasi bersifat ekstra ini. 

Coretan ini tidak lain adalah untuk menjelaskan tentang suatu ideologi yang saya kira ideologi tersebut sangat pas untuk teman-teman siswa yang baru bergelar maha yang ingin berkenalan dengan organisasi bersifat ekstra di kampus. Sumber ideologi ini dari salah satu tokoh filosof yang sangat berpengaruh dimasa hidupnya. Namanya adalah Jean Paul Sartre, lahir pada 21 Juni 1905  dan meninggal dunia pada 15 april 1980 di Paris. Beliau juga dikenal dengan sebutan bapak Eksistensialisme yang mempunyai ideologi "Manusia bebas total", dengan demikian sebagai manusia mempunyai hak totalitas yang bebas dalam menjalani hidupnya. 

Jika Sartre dengan manusia bebas total-nya, maka yang jelas teman-teman siswa yang baru lulus sekolah serta berpredikat maha, juga punya totalitas kebebasan dalam mengarungi tanah sakral kampus. Artinya teman-teman dapat memilih dan menentukan kemana mereka untuk belajar dan mencari pengalaman. Sehingga arti bebas total yang disampaikan oleh Sartre berguna bagi pola pikirnya, dan bisa menyaring doktrin dari sahabat senioritas yang cenderung mempunyai niat terselubung untuk mendekati dan mencari perhatian dari adik tingkatnya. Hati-hati! 

#salam_mahasiswa #salam_bebas_total

*aktivis tulen.

Komentar

Posting Komentar