Langsung ke konten utama

Postingan

PMII (Aku), dan Mahasiswa Baru?

 Oleh Shinigami* PMII yakni kepanjangan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang lahir pada tahun 1960. Adalah organisasi mahasiswa yang bersifat ekstra di kampus, Ormek yang satu ini memiliki julukan biru-kuning yang diambil dari logo kebanggaan yang berwarna biru dan kuning. Begitupun untaian terimakasih yang tidak sekedar dalam ucapan namun juga pengabdian kepada sahabat senioritas (lebih dulu berproses) yang membimbing, mendidik dan memberikan doktrinasi. Sehingga saya dapat mengenal suatu organisasi yang berbasis ahlus sunnah waljama'ah. Toh, meskipun juga doktrin yang dititahkan oleh sahabat senioritas tersebut kurang masuk akal. Perkenalan pertama saya dengan Ormek PMII berawal dari ajakan teman yang memberikan secarik kertas kepada saya. Ya, saya diajak. Sebagai siswa yang baru memperoleh gelar Maha, saya menanggapinya dengan biasa saja.  Selanjutnya saya pun mencari sahabat senioritas yang terlihat bijaksana dalam berucap dan sikap keagungannya, tentu juga mengikuti
Postingan terbaru

Aksiologi Pendidikan Islam

Oleh : Shi Nigami             Aksiologi merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang nilai, istilah aksiologi berasal dari kata axios dan logos, axios berarti nilai yang berharga dan logos bermakna teori. Jika diambil dengan secara gmapang aksiologi adalah nilai yang bermakna, nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas object yang menyangkut satu jenis.             Aksiologi membahas tentang hakikat nilai secara moral yaitu ada baik dan buruk, secara estetika ada indah dan jelek, benar dan salah dan juga aksiologi membahas tentang tujuan dan cara, sedangkan pendidikan Islam diorientasikan pada upaya menciptakan suatu kepribadian yang matang (mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk) serta kreatif sesuai dengan nilai yang diharapkan dalam penyelenggara pendidikan islam.             Adapaun sumber nilai dalam aksiologi terdapat dua nilai : pertama nilai ilahiyyah, kedua nilai insaniyah. Nilai ilahiyyah merupakan nilai yang dititahkan tuhan melalui para Rosul-Nya

Hadist Keutamaan Whudu'

BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Bagi ummat islam bersuci adalah sebuah keharusan yang berlandaskan dalil-dalil Al-Qur’an untuk menjaga kesucian, adapun salah satu yang menjadi jalan untuk menjaga kesucian adalah dengan wudu, dalam beberapa kitab fiqih bab wudu termasuk bab yang harus dilewati sebelum ketahap berikutnya yaitu proses menyembah tuhan atau dalam bidang fiqih disebut dengan bab solat.             Sebagai orang islam yang dituntut untuk selalu suci baik suci dari hadas besar ataupun kecil, tentunya dalam menjaga kesucian tersebut akan mendapatkan perhatian yang lebih dan juga akan mendapatkan godaan dari syetan yang dalam janjinya ingin menyesatkan manusia, terkadang orang banyak terpengaruh dakri muslihat setan yang penuh dengan tipu dayanya, sehingga mereka yang tertipu akan kekal di Neraka, namun jika sebaliknya seseorang bisa melawan godaan syetan yang terkutuk tersebut, maka hadiah adalah surga yang penuh dengan bidadari dan barang yang biasanya ha

KRITISISME I filsafat Immanuel Kant

Definisi, Sejarah dan Metode Filsafat Kritisisme   Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kritis mempunyai banyak artian atau makna, kritsi adalah bersifat tidak cepat percaya sehingga membawa penganalisaan yang matang terhadapa sesuatu entah itu berupa ilmu atau yang berlainan dengan ilmu, sebenarnya masih banyak artian tentang kritis. Pengertian diatas sebenarnya membari alasan mengapa Immanuel Kant filsuf jerman pelopor filsafat kritisisme.             Kritisisme adalah filsafat yang memulai perjalanannya dengan terlebih dahulu menyelidiki kemampuan rasio dan batas- batasnya [1] . mengkritisi Rasionalisme dan Empirisme yang hanya mementingkan satu sisi dari dua unsur (akal dan pengalaman) dalam mencapai kebenaran. Menonjolkan satu unsur dengan mengabaikan yang lain hanya akan menghasilkan sesuatu yang berat sebelah. Kant jelas-jelas menolak cara berfikir seperti ini. Karena itu, Kant menawarkan sebuah konsep “ Filsafat Kritisisme ” yang merupakan sintesis dari rasi